Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar seseorang yang menyebut dirinya adalah seorang blogger?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, kata blogger itu tidak ada, yang ada itu kata bloger yang artinya sebagai berikut:
blo.ger /blogêr/
- n cak sebutan untuk orang yang mengeblog; pengeblog; narablog
Berbagai plaftorm blog untuk blogger
Sebagian besar orang (termasuk saya) lebih suka menggunakan kata blogger daripada bloger. Hampir sebagian besar blogger mengawali menulis blog di situs milik Pyra Labs yang kemudian dibeli oleh Google yang bernama Blogger.com. Situs ini berperan besar dalam mempopulerkan format blog di seluruh dunia sejak tahun 1999.
Kesuksesan Blogger.com menyediakan platform blog gratis, kemudian disusul oleh Movable Type di tahun 2001 dan WordPress di tahun 2003. Movable Type dan WordPress awalnya dibuat untuk platform blog, kemudian berkembang menjadi Content Management System yang tidak terbatas pada blog saja.
Platform blog sekarang ini tidak terbatas pada blog pribadi saja, tapi juga berkembang menjadi platform blog yang diisi oleh banyak pengguna atau dikenal dengan sebutan User Generated Content (UGC). Contoh dari UGC misalnya saja Kompasiana dan Medium.
Baca juga: Serba Serbi Menulis Blog
4 Jenis Blogger, Ternyata ada yang tidak menulis blog
Di manapun platform yang digunakan, seorang blogger adalah orang yang mengeblog alias memiliki, menulis dan mengelola blog. Mereka mengeblog baik di platform blog gratisan, platform blog domain pribadi berupa Top Level Domain (TLD), maupun di platform blog UGC. Intinya mereka memiliki (dan mengisi) blog.
Dari bertahun-tahun menjadi blogger, saya mengamati ada berbagai jenis blogger. Jenis blogger yang dimaksud di sini, bukan berdasarkan jenis topik tulisan, tapi lebih kepada motivasi mereka menjadi blogger.
Saya mengelompokan jenis blogger menjadi 4 jenis:
1. Blogger yang memang suka menulis
Isi tulisannya mulai dari seputar kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang ingin diingat. Saya termasuk blogger yang ini, yang menuliskan apa saja yang ingin saya ingat dan beberapa hal untuk menjawab pertanyaan kalau dibutuhkan. Blogger curhat atau blogger gado-gado nama lain dari jenis blogger ini.
Blogger yang suka menulis ini juga ada yang suka menulis untuk berbagi ilmu. Mereka tidak pernah bercerita tentang kehidupan pribadi dalam blognya. Isi tulisannya berupa topik spesifik, misalnya topik pemrograman, berbagi ilmu sangat teknis, review produk tertentu atau tempat tertentu. Untuk tipe blogger ini bisa saja mereka suka menulis di blog tanpa bermaksud mencari uang dari blog. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan mendapatkan penawaran pekerjaan terkait bidang ilmunya.
Beberapa orang yang suka menulis juga menggunakan platform blog untuk menuliskan karya fiksinya. Hal ini terutama sebelum ada aplikasi untuk menulis fiksi seperti Wattpad. Saat ini sudah lebih sedikit yang menulis fiksi di blog, tapi bukan berarti tidak ada lagi. Fiksi yang dituliskan bisa berupa cerita bersambung, maupun cerita pendek.
Ada juga blogger yang suka menuliskan, membagikan ideologi atau pendapatnya untuk mempengaruhi pembaca. Blogger ini tidak dibayar. Mereka melakukannya karena memang ingin membagikan apa yang mereka percayai sebagai sebuah kebenaran.
Blogger yang suka menulis blog ini, ada juga yang kemudian menerbitkan buku. Blog menjadi sarana awal untuk mengumpulkan dan menuangkan ide tulisan, ataupun untuk melihat respon pembaca.
2. Blogger Profesional/ Influencer
Blogger yang juga merangkap menjadi influencer alias blogger profesional ini isi blognya biasanya penuh dengan tulisan mempromosikan sesuatu. Selain menuliskan artikel di blog, artikel tersebut akan dipromosikan di media sosial juga.
Sebelum sampai ke tahap menulis yang dibayar, blogger ini memulai dengan menuliskan artikel-artikel yang mengikuti tren dan berusaha mencari traffic. Mereka juga mempelajari optimasi blog untuk menaikkan rating blognya. Segala tips dan trik Search Engine Optimization (SEO) berusaha diikuti, agar tulisannya berada di halaman pertama mesin pencarian.
Baca juga: SEO dan Teori Menulis
Blogger profesional biasanya memiliki domain TLD, aktif di komunitas blogger, dan juga rajin mengikuti berbagi lomba blog sebagai bagian meningkatkan personal branding. Mereka harus rajin riset kata kunci sebelum menulis. Ada begitu banyak tenggat waktu yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan bayaran.
Belakangan ini, blogger juga bisa bekerja di korporat untuk mengisi blog perusahaan. Berbagai produk misalnya bank digital ataupun investasi, berusaha memberi informasi/ mengedukasi masyarakat sambil menarik pelanggan melalui tulisan-tulisan di blog perusahaan. Cara lain, perusahaan membayar para blogger profesional untuk mengkampanyekan sebuah even atau produk tertentu.
Blogger profesional mendapatkan uang bukan dari hasil menulis saja. Mereka juga bisa mendapatkan uang dari memasang iklan adsense maupun link afiliasi untuk produk tertentu. Ada juga kerjasama langsung dengan memasang banner dari produk tertentu di blognya.
3. Blogger yang tidak menulis
Apakah mereka yang memiliki blog tapi tidak menulis sendiri isi blognya bisa disebut sebagai blogger? Sedih tapi nyata, setiap orang yang memiliki blog dan mengelola blog bisa disebut sebagai blogger. Sepertinya mereka ingin memanfaatkan dunia blog hanya untuk mencari uang. Blogger ini tidak mau bekerja seperti halnya blogger profesional, tapi ingin duitnya. Mereka tidak perduli walau caranya merugikan blogger lainnya.
Banyak blogger masa kini yang mementingkan cari uangnya dan bukan menulisnya. Mereka dengan bangga menunjukkan penghasilan dari blognya. Bahkan bangga bercerita kalau isi blognya bukan hasil tulisan sendiri. Lalu mereka mengajak orang untuk mengikuti kesuksesannya menghasilkan uang. Dengan biaya tertentu, dia akan transfer ilmu menghasilkan konten blog tanpa menulis sendiri.
Ada yang mengisi blog dengan cara mencuri konten dari blog orang lain. Program otomatis Auto-Generated Content (AGC) akan menyalin isi blog yang dianggap topiknya menarik pembaca ke blog milik pencuri. Blog Drakor Class yang banyak membahas seputar Korea dan tulisan saya di Risna.info tentang review film juga pernah menjadi korban disalin oleh blog AGC ini.
Ada juga yang mencuri konten dari situs berbahasa asing dan menggunakan fitur penerjemah untuk menghasilkan dokumen bahasa Indonesia. Selain itu, ada yang mencari peluang dengan menerjamahkan tulisan bahasa Indonesia ke bahasa asing, dengan harapan akan lebih banyak pengunjungnya karena mengunakan bahasa asing.
Saat ini sudah ada beberapa program AI yang bisa membuat artikel dengan memasukkan kata kunci dan kerangkanya saja. Programnya sudah sangat baik untuk artikel berbahasa Inggris. Untuk menghasilkan blog dengan bahasa Indonesia, mereka menggunakan penerjemaah otomatis.
Selain mencuri konten dan menggunakan program AI, ada juga orang yang mengisi blog nya dengan membayar orang lain dengan sangat murah. Biasanya mereka memberikan kata kunci dan menentukan jumlah kata. Lalu mereka akan mendapatkan uang dari memasang iklan/ link afiliasi dari blog nya.
4. Blogger yang (hampir) tidak menulis blog lagi
Banyak yang memulai blog di masa awal hadirnya berbagai platform blog menjadi terkenal dari tulisannya di blog. Mereka mendapatkan kesempatan menerbitkan buku atau menjadi pekerja kreatif lainnya. Domain tempat blognya yang sudah TLD biasanya masih ada, tapi tulisan di blog sudah tidak ada lagi atau sudah lama tidak ada tulisan baru. Beberapa ada juga yang akhirnya aktif menjual ilmu blogging dan menulis daripada menulis blog.
Beberapa blogger yang tulisannya dijadikan buku, menurunkan tulisannya dari blog supaya bukunya laku terjual. Setelah itu mereka masih diingat sebagai blogger tapi hampir tidak menulis lagi. Blogger yang sedang tidak menulis lagi ini ada kemungkinan masih ingin menulis di blog, tetapi banyak alasan yang menghambat. Bisa jadi saat ini mereka sudah kehilangan semangat atau memang sudah tidak sempat untuk menulis blog lagi.
Teman-teman saya yang dulu menulis blog banyak juga yang lupa password blognya. Ada juga yang sudah berkali-kali mencoba memulai tapi dengan berbagai alasan akhirnya mereka tidak menulis blog lagi walaupun blognya masih ada.
Mereka yang masih memiliki blog walau hampir tidak menulis blog lagi ini masih bisa disebut sebagai blogger.
Kamu jenis blogger yang mana?
Pada dasarnya, semuanya kembali pada tujuan memiliki blog. Ada yang memang dari awal memulai blog karena suka menulis, lalu lama-lama menjadi blogger profesional ataupun jadi penulis buku. Ada juga yang mungkin ikut-ikutan memiliki blog karena tergiur oleh orang lain yang sudah lebih dulu memiliki blog dan menghasilkan uang dari blognya tersebut.
Tapi perlu diingat, tidak ada pekerjaan yang mudah. Bahkan ketika seorang yang senang menulis blog beralih menjadi blogger profesional, bisa saja mereka akan kehilangan kesenangan menulis karena merasakan beban harus menulis sesuai topik pesanan.
Jadi, kamu jenis blogger yang mana? Harapannya sih semua yang mengaku dirinya blogger, kembali ke definisi dari KBBI: blogger itu adalah orang yang mengeblog dalam artian menulis blog. Blogger itu bukan sekedar orang yang memiliki blog untuk mencari uang dengan menghalalkan segala cara.
4 responses to “Berbagai Jenis Blogger, Kamu yang Mana?”
Saya tipe blogger yang pertama (akhirnya bisa bangga juga menjadi blogger tukang curhat! haha)
Soalnya, tahun lalu saya masuk kelas blogging yang menggembleng siswanya menjadi blogger tipe kedua. Setelah masuk kelas alumni, saya malah merasa tertekan karena tidak pernah dapat job, malah terus menerus curhat di blog (dibanding teman-teman saya yang bahasannya job melulu)
Itulah sebabnya saya gabung mamah gajah ngeblog karena semangat para anggotanya bukan hanya menghasilkan artikel job, melainkan artikel penuh makna 😀
Pada akhirnya, saya menyadari kapasitas saya yang memang tukang curhat (bukan orang ahli promosi). Toh, definisi blogger adalah orang yang menulis di blog. Sepanjang saya aktif menulis di blog, saya merasa layak menyandang status seorang blogger
Selamat Hari Blogger Nasional juga!
Aku yang pertama, karena suka nulis. Tapi memang sih suka kepincut cicis juga kalau ada yg email, nawarin nulis artikel sponsor. Malahan kadang termasuk blogger engga nulis, karena artikel udah disiapin, aku tinggal publish…Akhirnya aku blogger yg mana nih? Haha…
Tapi no way lah, kalau copas/nyuri artikel…
Miris yang nomor 3 dan 4 ya. Nomor 4 juga bagai meninggalkan blog yang tadinya ‘rumah’nya. Aku sendiri bingung lagi jadi yang nomor berapa
Risna punya blog baru lagi ya, selamat ya Risna.
Aku sesuai masa, bisa yang ke 1 atau ke 4 haha. Pernah mencoba yang ke 2 tapi ga suka